Wednesday, July 19, 2006

AIR MATA ROSULULLAH SAW
















Air Mata Rosulullah SAW



Tiba-tiba dari luar pintu terdengar seorang mengetuk pintu dan mengucapkan salam "bolehkah saya masuk " tanyanya. Tapi Fatimmah tidak mengijinkan. "Maafkan Ayahku sedang demam" kata Fatimmah yang membalikkan badan dan menutup pintu.

Kemudian ia kembali lagi menemani ayahnya ternyata Ayahnya telah membuka mata dan bertanya pada Fatimmah. " Siapa itu wahai anakku?" tak tahulah ayah, "seorang yang sepertinya baru aku kenal dan melihatnya." tutur Fatimmah lembut.

Lalu Rasulullah menatap putrinya dengan pandangan yang menggetarkan. Seolah bagian demi bagian wajah putrinya hendak dikenang, "ketahuilah dia yang menghapuskan kebahagiaan sementara, dialah yang memisahkan pertemuan di dunia. Dialah malaikat maut. "kata Rosulullah, Fatimmah pun menahan ledakan tangisnya, malaikat maut datang menghampiri, tetapi Rosulullah menanyakan kenapa Jibril tidak datang bersamanya.

Kemudian dipanggilah Jibril, yang sudah menanti di langit dunia menyambut ruh kekasih Allah dan penghulu dunia ini. "Jibril tolong jelaskan apa hakku nanti di hadapan Allah?"tanya Rosulullah dengan suara yang amat lemah."pintu-pintu langit telah terbuka, para malaikat telah menanti ruhmu.
"semua surga terbuka lebar menanti kedatanganmu," kata Jibril, Tapi itu semua tidak membuatkan Rosulullah lega, matanya masih penuh kecemasan.

"Engkau tidak senang mendengar kabar ini?" tanya Jibril lagi. "khabarkan kepadaku bagaimana nasib umatku kelak?" jangan khawatir wahai rosul Allah, aku pernah mendengar Allah berfirman kepadaku "Kuharamkan syurga bagi siapa saja, keculai umat Muhammad sudah berada di dalamnya" kata Jibril.

saat-saat semakin dekat, saatnya Izrail melakukan tugas. Perlahan Ruh Rosulullah ditarik nampak seluruh tubuh Rosulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang . "Jibril betapa sakitnya sakaratul maut ini".

perlahan Rasulullah mengaduh, Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka. "Jijikkah engkau melihatku, sehingga engkau memalingkan muka Jibril?" tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu tersebut, " siapakah yang sanggup melihat kekasih Allah direnggut ajal." kata Jibril. sebentar kemudian terdengar Rosulullah mengaduh, karena sakit yang tidak tertahankan lagi. " ya Allah dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua ini kepadaku, jangan pada umatku. "badan Rosulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tidak bergerak lagi.

Bibirnya bergetar, seakan hendak membisikkan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya dan terdengar "peliharalah shalat dan peliharalah orang-orang lemah diantaramu". di luar pintu, tangis mulai bersahutan, sahabat saling berpelukan, Fatimah menutupkan tangan di wajahnya dan Ali kembali mendekatkan telinga ke bibir Rosulullah yang mulai kebiruan. "ummatku, ummatku, ummatku."

Dan berakhirlah hidup manusia mulia yang memberi sinaran itu. kini, mampukah kita mencintai sepertinya? betapa cintanya Rosulullah kepada kita .

NB:
kirimkan kepada sahabat muslim lainya agar timbul kesadaran untuk mencintai Allah dan RosulNya, seperti Allah dan RosulNya mencintai kita

Karena sesungguhnya selain daripada itu adalah fana belaka. Amin.

Usah gelisah apabila dibenci manusia karena masih banyak yang menyayangimu di dunia tapi gelisahlah apabila dibenci Allah karena tiada lagi yang mengasihi di akhirat.

(terima kasih dudung.net)


4215

0 Comments:

Post a Comment

<< Home